Bek Timnas Indonesia, Manahati Lestusen, tak bisa
menyembunyikan kekecewaannya terhadap suporter Indonesia yang bikin rusuh. Dia
berharap suporter bisa lebih dewasa merespons hasil akhir pertandingan Skuat
Garuda.
Laga perdana Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Timnas
Indonesia dengan Malaysia yang dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno
(SUGBK), Kamis (5/8/2019) diwarnai ricuh. Bahkan, suporter telah melakukan aksi
tak sportif sebelum kickoff.
Kericuhan kian meluas usai kekalahan Timnas Indonesia 2-3
dari Malaysia. Manahati menerima kekalahan tersebut sebagai pengakuan memang
tim lawan lebih baik. Dia tak ingin menyalahkan suporter meski faktor tersebut
ikut mempengaruhi hasilnya dan pemain Timnas lainnya.
"Yang pasti di pertandingan tersebut kami tidak bisa
menang, tapi mau bagaimana lagi namanya juga sepakbola ya. Babak pertama kami
main bagus, babak kedua juga kami main bagus di 20 menit awal," kata
Manahati, Jumat (6/9/2019).
"Cuma kami tidak mau salahkan suporter mungkin mereka
kecewa. Kami yang sempat semangat tapi turun lagi, tapi tidak apa-apa.
Sebenarnya berpengaruh juga tapi kami sebagai pemain apa pun risikonya tetap
terima," bek Tira Persikabo itu menjelaskan.
"Ya, kepada suporter terima kasih sudah datang
mendukung kami. Kalau bisa ke depan bisa lebih dewasa lagi karena sepakbola
tidak harus menang. Tim bagus juga pernah kalah dan seri," ujar dia.
Menghadapi Thailand, pemain berusia 25 tahun tersebut,
berharap timnya bisa membalas kekalahan melawan Malaysia.
"Saya berharap bisa lebih baik nanti (saat menghadapi
Thailand)," pemain Persebaya Surabaya itu menambahkan.
Terima kasih telah membaca artikel ini & dipublikasikan oleh Borneo Sport
Malu aku karena kalian
BalasHapus